Jambiflash.com – Sejak pandemi corona virus disease (Covid-19) melanda, omset pedagang khususnya nasi uduk di Kota Jambi, turun drastis hingga 70 persen.
Menurut pengakuan Muzirin (40), seorang pedagang nasi uduk “Ayo Mampir” di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Jalan Pattimura, Kota Baru, Kota Jambi, biasanya omset penjualan nasi uduk miliknya mencapai Rp 100 juta per tahun. Atau sekitar Rp 300 ribu per hari.
Tetapi sejak covid, pendapatannya tak sampai Rp 90 per hari.
“Sebelum corona Rp 100 juta per tahun, sekarang tak sampai Rp 30 juta per tahun,” ungkap Muzirin.
Baca Juga : Ditinggal Suami Mencari Ikan, Ibu Muda Ini Diperkosa dan Anaknya Dibunuh
Baca Juga : Al Haris Serap Aspirasi Warga di Sepanjang Aliran Sungai Batanghari
Baca Juga : Momen Haris Bantu Dorong Mobil Warga Terpuruk di Kubangan
Karena omset turun drastis hingga 70 persen, pendapatannya hanya cukup untuk makan sehari-hari.
Penurunan omset ini dipengaruhi oleh program “di rumah aja” pemerintah. Sehingga, pelanggan enggan makan di luar.
“Malah kadan tidak ada pembeli sama sekali,” tambah Muzirin.
Kalaupun ada yang membeli, biasanya ia melayani dari warga di sekitar tempat berjualan. “Kalau tidak kenal, agak hati-hati,” jabarnya.
The post Covid-19 di Jambi, Omset Nasi Uduk Turun 70 Persen appeared first on Berita Jambi Seru Com.
source https://www.jambiseru.com/berita/2020/11/10/covid-19-di-jambi-omset-nasi-uduk-turun-70-persen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.